Dari
beberapa tinjauan estetis pendidikan belum tersedia metode-metode yang mudah
untuk memproduksi anak serius (berbakat) tapi ada beberapa saran sebagai garis
pedomannya.
Tulisan
ini sebagai ringkasan materi kuliah dalam buku Howard Gadner yang berjudul The
Arts And Human Development, setiap individu yang sadar dan mendapatkan
pelatihan dalam seni; seseorang akan menjadi terbiasa secara alam (keaslian)
dan kursus pembangunan mental dari sistem dasar psikologi akan merencanakan
tugas-tugas yang sesuai. Untuk penyelesaiannya mendorong sistem interaksi yang
produktif dengan menjalankan tugas dengan teliti.
Dalam
pendidikan seni, masalah yang paling berharga adalah membuka kesempatan bagi
siswa mendapatkan sebuah kemampuan dengan cara yang baik. Untuk menentukan cara
mendapatkan solusi adalah pengalaman yag paling unik, pengalaman yang terus
menerus nampaknya merupakan proses artistik bagi peserta semua jenis sedangkan
kelihatanya cara ini memberikan petunjuk kepada pertumbuhan yang alami, yaitu
meliputi perkembangan kesatuan kesadaran, perasaan dari pembuatan sistem. Menurut
pandangan Gadner seni adalah sebagai
jalan kecil perkembangan mental seseorang, kemampuan pendidikan mengintervensi
(ada campur tangan) pada jangka waktu yag tepat dalam penyusunan pertanyaan,
rangsangan dan mewajibkan siswa menyadari kualitas kebaikan yang pasti bisa
membantu/ membimbing dari perkembangan estetis
Latihan-latihan
pemikiran dapat membawa siswa berhadapan dengan masalah-masalah/ kesulitan dan
jenis materi yang diberikan. Untuk membantu siswa mengenal dan menghormati dirinya
yaitu dengan membiarkannya membuat kesalahan sendiri dan membenarkan kesalahan
tersebut, dan setelah itu kita dapat menjadi asisten dalam menemukan solusi.
Jadi
ada beberapa kesimpulan dalan tulisan Gadner
bahwa:
Seni
merupakan suatu pandangan proses penyelesaian masalah yang pelaksanaannya
adalah penekanan dan perkembangan artistik.
Pendidikan
estetis meliputi 3 pedoman yaitu:
1. Perkembagan
sistem yang komprehensif
2. Penyelesaian
masalah yang artistik memerlukan kapasitas untuk menyerap bermacam cara, pengaruh
dan pandangan subjektif
3. Dalam
simbolik sedang sudah ditunjukkan seseorang dapat menjadi peserta dalam proses
artistik
Dari keterangan diatas sifat pada
tingkatan ini adalah kapasitas perasaaan dalam memproduksi aspek kecerdasan
yang lebih dari aspek artistik. Pencipta dapat menyampaikan aspek pemikirannya,
watak atau perasaan dengan bersama-sama. Orang dapat menghargai tidak hanya
mengenal isi dalam sebuah pekerjaan yang berhubungan dengan tradisi tapi juga
aspek nyata dari perasaan dan kesadaran sipencipta merupakan wujud suatu
pekerjaan. Kapasitas ini tidak ada pengaturan yang jelas tidak teridentifikasi
perasaan emosi atau suatu perecaaan dari si pencipta tapi akan mendapatkan rasa
kehidupan disamping pekerjaannya.
Kenyataanya dari perasaan kesadaran akan
membuat seseorang lebih pengalaman dalam hidupnya sendiri. Orang disekitarya
akan menyadarinya dengan kata lain seseorang harus meyadari bahwa seni sebagai
proses komunikasi yang peka terhadap estetis objek. Pribadi yang konsisten
menjadikanya sebagai fasilitas proses tersebut.
Dalam kebudayaan yang terseleksi dan
dalam beberapa usia atau kelompok social bermacam-macan objek secara luas
adalah berbeda. Contoh: kelompok primitive tertetu memiliki jenis keistimewaan.
Perbedaan individu adalah sebuah penawaran dalam usaha penyelesaian artistic.
Sebagai seorang idealis dalam lingkungan,
saya berpendapat bahwa peningkatan individu adalah sebuah proses
perkembangan mental yang tak dapat dielakkan seperti seniman, mencipta sebagai
solusi, dan sebuah pembiasaan irama dari sebuah ungkapan penyampaian perasaan
dan wujud penampakan ini akan menjadi individu yang meningkat. Menurut fakta,
belajar dari segi pekerjaan lebih berhati-hati boleh jadi seniman yang menonjol
akan jauh lebih meningkat dari pada mode yang berkembang saat ini. Tidak ada seniman
yang mencipta dalam pemisahan secara total.
Dalam penambahan komponen gaya para
seniman tersebut mencipta sesuatu yang terbaik dan mempunyai perkembangan yang
khas/unik. Selanjutnya bisa disimpulkan bahwa dengan perbedaan pertimbangan
yang berani antara anak-anak dan dewasa dalam proses artistiknya.
Mr. Joko, kok blognya gak aktif, sih!
BalasHapusYes Mister... Agak blank . Kpn nh kita aktif lg discus
BalasHapus